Jumat, 19 Oktober 2012

Senyawa Antosianin


Antosianin adalah zat warna alami yang bersifat sebagai antioksidan yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Lebih dari 300 struktur antosianin yang ditemukan telah diidentifikasi secara alami (Wrolstad, 2001). Antosianin adalah pigmen dari kelompok flavonoid yang larut dalam air, berwarna merah sampai biru dan tersebar luas pada tanaman. Terutama terdapat pada buah dan bunga, namun juga terdapat pada daun.

Manusia sejak lama telah mengkonsumsi antosianin bersamaan dengan buah dan sayuran yang mereka makan. Selama ini tidak pernah terjadi suatu penyakit atas keracunan yang disebabkan oleh pigmen ini sehingga antosianin aman untuk dikonsumsi, tidak beracun dan tidak menimbulkan mutasi gen (Nugrahan,2007). Beberapa penelitian di Jepang menyatakan bahwa antosianin memiliki fungsi fisiologi. Misalnya sebagai antioksidan, antikanker, dan perlindungan terhadap kerusakan hati. Antosianin juga berperan sebagai pangan fungsional, sebagai contoh “food ingredient” yang sangat berguna bagi kesehatan mata dan retina yang pertama kali dipublikasikan di Jepang pada tahun 1997.

Antosianin adalah zat penyebab warna merah, orange, ungu, dan biru. Banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih atau kana, krsan, pelargonium, aster cina, buah apel, chery, anggur, stoberi, buah manggis serta umbi ubi jalar. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice, dan susu).
Pigmen antosianin yang merupakan flavonoid merupakan pigmen yang paling luas dan penting karena banyak tersebar pada berbagai organ tanaman, terutama pada bunga (ditetukan hampir 30% terkandung dalam berat keringnya). Pelarut yang sering digunakan untuk mengekstrak antosianin adalah alkohol, etanol dan metanol, isopropanol, aseton atau dengan air (aquadest) yang dikombinasikan dengan asam, seperti asam klorida (HCL), asam aserat, asam format, atau asam askorbat.

Sebagian besar antosianin dalam bentuk glikosida, biasanya mengikat satu atau dua unit gula seperti glukosa, galaktosa, ramnosa, dan silosa. Jika monoglikosida, maka bagian gula hanya terikat pada posisi 3, dan pada posisi 3 dan 5 bila merupakan diglikosida dan bagian aglikionnya disebut antosianidin. Sebagian besar antosianin berwarna kemerahan dalam larutan asam, tetapi menjadi ungu dan biru dengan meningkatnya PH yang akhirnya rusak dalam larutan alkali kuat.

4 komentar:

  1. Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa antosianin dari buah-buahan seperti dalam buah strauberi?

    BalasHapus
  2. Identifikasi Senyawa Antosianin dengan dapat dilakukan dengan Kromatografi Lapisan Tipis.
    Dimana lapisan penyerap dari KLT dapat berupa aluminium oksida, kalsium hidroksida, magnesium fosfat, poliamida, sephadex, selulosa, silika gel, dan campuran dua bahan di atas atau lebih. Antosianin dapat dipisahkan dengan KLT pada selulosa atau pada campuran selulosa dan silika gel (Harborne, 1996).
    Pada tahap identifikasi atau penampakan noda, jika noda sudah berwarna dapat langsung diperiksa dan ditentukan harga Rf-nya. Besaran Rf ini menyatakan derajat retensi suatu komponen dalam fasa diam. Rf juga disebut faktor retardasi atau faktor retensi. Harga Rf dihitung sebagai jarak yang ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh eluen (fasa gerak) (Soebagio, dkk, 2005).
    Ali Diyar (2009) telah mengidentifikasi senyawa antosianin pada stroberri menggunakan kromatografi lapis tipis silica gel dengan eluen Forestal = Asam Klorida pekat- Asam Asetat- Air (3 : 30 : 10); Format= HCl pekat-Asam Format- Air (2:5:3); BAA = n-Butanol – Asam Asetat – Air (4 : 1 : 5). Wagner dan Bladt (2001) telah mengidentifikasi senyawa antosianin dari Malvae silvestris flos dan Cyani flos menggunakan plat silika gel 60 F254 menggunakan eluen etil asetatasam asetat glasial-asam format-air (100:11:11:26) dan n-Butanol-asam asetat glasial-air (50:10:20). Dalam kedua sampel ini menunjukkan kemiripan pola kromatografi lapis tipis dengan satu daerah merah menyolok dengan Rf 0,05-0,1.

    BalasHapus
  3. Apa manfaat antosianin bagi tumbuhan itu sendiri ?

    BalasHapus
  4. Penampakan nodanya pake apah untuk melihat RF ny?

    BalasHapus